PKBM Primago Indonesia | Bagi beberapa bulan lalu mendengarkan kata RETRET Jajaran kabinet Presiden terpilih, dan baru beberapa hari lalu Retret juga dilakukan kepada kepala daerah terpilih diseluruh negeri ini, kegiatan ini sangat penting karena bertujuan untuk menyatukan visi dan misi dalam kepemimpinan untuk 5 tahun kedepan.
Kalau kita telusuri lebih dalam, Kata “retret” berasal dari bahasa Latin “Re-Trahere” yang artinya menarik kembali, atau menyeret ke belakang.
Dalam bahasa Prancis, kata “Retret” adalah “La Retraite” yang artinya pengunduran diri, menyendiri, menjauhkan diri dari kesibukan sehari-hari, atau meninggalkan keramaian duniawi.
Sebagai manusia, tentu sangat perlu melakukan retret diri, meninggalkan Aktifitas yang kurang bermanfaat, refleksi diri akan sebuah tujuan hidup.
Alhamdulillah, sebagai seorang muslim, kita diberikan waktu yang istimewa, waktu yang penuh dengan Rahmat, Inayah, Magfirah dan pengampunan yaitu dengan bulan Ramadhan.
Saat ini, kita berada pada bulan Ramadhan 1446H, mari kita jadikan bulan ini sebagai sarana Retret Spiritual diri, yang tidak ada retret retret dimanapun didunia ini, selain di bulan Ramadhan, lulusannya adalah orang orang yang sholeh dan Sholehah, predikat lulusannya adalah taqwa dan pengampunan dosa dari Allah SWT.
Pkbm Primago Indonesia Depok | Retret Spiritual selama bulan Ramadhan ini, dengan harapan ini menjadi Habit (kebiasaaan) sehingga setelah perginya bukan Ramadhan, kita senantiasa terus melakukan dan istiqomah menjalankan seluruh amaliah yang positif dibulan bulan berikutnya.
Retret Spiritual selama bulan Ramadhan menjadi makna menarik kembali (introspeksi diri)
atau menyeret ke belakang (refleksi diri) dari kesibukan sehari-hari atau meninggalkan keramaian Duniawi untuk mendapatkan Ridho Allah SWT.
Maka, makna sejati dari Retret Spiritual Bulan Ramadhan bagi seorang Muslim adalah:
1. Menarik diri dari suatu objek atau orang dari suatu situasi atau tempat yang biasa biasa saja menuju peningkatan kualitas dan kebaikan yang luar biasa.
2. Mundur ke tempat yang tenang untuk merenung, refleksi diri sebagai bentuk perbaikan diri menjadi lebih baik.
3. Berhenti sejenak untuk jedah melepas lelah, fokus pada ukhrawi, mencari Hidayah dan petunjuk dari Allah SWT.
4. Berdoa, merefleksi, beryukur untuk memaknai dan menata hidup ke depan dengan bingkai iman dan ketaqwaan.
5. Menimba, mengisi energi baru, sehingga rambu-rambu Ramadhan sebagai pengingat dalam memperbaiki diri.
6. Membangun pola kehidupan baru yang lebih baik ke depan,
7. Menata rencana, program dan mimpi yang lebih indah.
Sehingga bulan Ramadhan ini menjadi Kebutuhan spiritual bagi seluruh umat Islam dalam upaya meningkatan disiplin dan kualitas Ibadah dan Amal Soleh.
Maka, Retret Spiritual Bulan Ramadhan menjadi bagian terpenting dari pembentukan spiritual keagamaan, keimanan, ketaqwaan dan penghayatan terhadap Al Quran
Allah SWT Berfirman bahwa Allaah sangat amat murka pada orang yang hanya pintar berbicara tetapi ia tidak melakukannya:
كَبُرَ مَقْتًا عِندَ ٱللَّهِ أَن تَقُولُوا۟ مَا لَا تَفْعَلُونَ
Arti:
“Amat sangat besar kebencian Allaah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”.
(QS As Shaf, Surah ke 61, Ayat 3, halaman 551).

Maka Ramadhan bukan hanya menahan lapar dan haus semata, tapi juga menahan dari prilaku yang keji dan Munkar, menahan hawa nafsu dan emosi serta menjauhkan diri dari kebohongan.
Melalui kegiatan ibadah selama Ramadhan, akan lahir pribadi pribadi Muslim yang Sholatnya lebih berkualitas dan selalu tepat waktu, Selalu jujur, ucapan sama dengan perbuatan, Sholat tidak hanya yang wajib wajib saja, tetapi terbiasa Sholat Sunnah Rawaatib dan Sholat Tahajjud Qiyyaamul Lail, Lebih sering lagi interaksi membaca Al Quran dengan artinya, lebih sering lagi bersedekah, lebih sering lagi membantu, menolong, mempermudah dan peduli, menjauhi ghiibah, namiimah dan tidak akan pernah mempersulit orang, Tampil selalu senyum, menjauhi bermuka masam dan angkuh.
Kita dianjurkan untuk memanfaatkan bulan suci Ramadan ini, dengan selalu lebih mendekatkan diri kepada Allah Seperti Iktikaf, tarawih, tadarus, salat berjemaah di masjid dan memperbanyak sedekah.
menerapkan 4 J yaitu, jaga waktu, jaga lisan, jaga hati dan jaga hati, karena zaman sekarang dunia ada di genggaman, Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa)